Hutang merupakan sebuah keputusan yang mempengaruhi seluruh kondisi keuangan. Dengan memutuskan untuk mengajukan pinjaman, maka secara otomatis muncul pengeluaran atau kewajiban baru yakni cicilan hutang.
Sayangnya banyak yang mengajukan pinjaman tanpa pertimbangan yang matang, melainkan karena situasi yang mendesak. Akibatnya debitur tidak mempertimbangkan kemampuan finansialnya yang berujung pada gagal bayar. Gagal bayar dapat mengakibatkan dampak negatif bagi debitur, baik dari segi finansial maupun emosional. Debitur bisa saja menjadi stres, depresi, bahkan putus asa.
Dampak
buruk/ negative berhutang adalah:
1.
Hidup
tidak tenang
Ketika kita berbisnis
dengan hutang, kita akan memikirkan terus-menerus, ada kekhawatiran gagal bayar
atau tidak sesuai rencana. Sehingga menyebabkan kehidupan sehari-hari tidak
tenang.
2.
Membebani
mental
Mungkin
yang namanya manusia sebagai makhluk sosial juga pernah berhutang bukan?
termasuk diri saya sendiri. Saat mengalami keterpaksaan/ kepepet dalam urusan
uang, kita jadi ragu dan sulit untuk berkembang karena adanya hutang itu.
Dengan
hutang kita merasa terbebani, sudah lagi senang-senangnya menerima gaji bulanan
atau menerima hasil bisnis, kita langsung cemberut karena banyaknya uang Dari
hasil gaji/ bisnis yang harus kita bayarkan untuk menutupi segala hutang kita.
Berbagai
perubahan mental dan gaya hidup kita akan berubah 180 derajat saat kita sedang
dalam kondisi banyak hutang. Hal itu karena yang ada dipikirannya hanya uang
dan uang untuk menutupi segala hutang. Jadi mental kita nantinya tidak akan
bisa terbebas dan hidup damai serta berkembang menjadi lebih baik lagi
kedepannya.
3.
Berutang
Tanpa Menghitung Terlebih Dahulu
Sebelum
kita memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, ataupun berhutang, maka kita
wajib melihat pendapatan kita setiap bulannya. berapa biaya pengeluaran yang
harus kita keluarkan tiap bulannya. Setelah itu sisakan uang kita untuk
tabungan dan lihat lah berapa jumlah yang tersisa. Jika jumlah tersebut sesuai
dengan jumlah cicilan sebuah barang yang akan akita ambil dengan cara berutang,
silahkan mengambil barang tersebut. lakukan penghitungan hingga detail, jangan
mengira-ngira.
4.
Hutang
bertumpuk dan semakin sulit ekonomi
Hutang
bertumpuk adalah hutang yang bertujuan untuk menggali lubang dan menutup
lubang. Jadi nggak ada habisnya sama sekali. Hutang di kios sebelah kelar,
ditagih hutang ini, kita berhutang ke B. Hutang B harus dibayar, kita
membayarnya dengan hutang dari Z. Seterusnya tidak ada henti hentinya. Dan jika
sampai tidak di bayar, kita sendiri yang tidak akan di percaya lagi kalau akan
hutang. Semakin banyak orang yang kita hutangi kita akan semakin kesulitan
untuk mengatasi bagaimana cara membayarkannya tepat pada waktunya.
5.
Buruk
dalam mengelola ekonomi sendiri
Semakin
besar nilai hutang kita kepada orang lain, semakin kita memiliki kemampuan yang
lemah dalam mengatur ekonomi sendiri. Hal itu dikarenakan pikiran positif kita
yang biasa mengatur akan hal tersebut, sedang di block oleh bad mental yang
buruk sehingga kita tidak dapat berpikir positif serta mengambil keputusan yang
lebih baik.
6.
Menganggapnya
sebagai dana ekstra
Dampak
buruk berhutang bagi kita yaitu menjadikan bahwa hutang yang harus kita cicil
setiap bulan kepada pihak yang dikurangi + bunga yang ada, itu menjadi dana
kita yang harus kita keluarkan. Padahal perlu kita sama sama ketahui, bahwa
hutang ini adalah uang yang bukan termasuk dana tambahan dalam suatu
perhitungan ekonomi. Hutang ya hutang dan itu harus dilunasi.
Jadi
kalau kita menganggap bahwa hutang adalah dana tambahan, maka kita telah salah
dan terjebak dalam kekeliruan pemahaman. Karena dana yang kita ambil ini,
merupakan milik orang lain, ada hak orang lain disitu, jadi jangan dianggap dana
tambahan. Kalo kita menganggapnya
sebagai dana ekstra, ini akhirnya menimbulkan efek buruk pada bisnis.
Cara
mengatasi effect atau dampak buruk dari peminjaman dana yaitu:
1.
Utamakan
Masalah Hutang
Jika
kita memiliki hutang yang sudah sangat banyak, besar kemungkinan kita menjadi
putus asa dan berhenti memikirkannya. Namun dengan mengabaikannya, hutang tidak
akan selesai. Sehingga kita perlu mengutamakannya dan mencari cara lain untuk
menyelesaikannya. Selalu hadapi masalah hutang dengan penuh tanggung jawab, dan
jangan pernah mengabaikannya. Dengan bertanggung jawab, kita perlu merencanakan
dan melakukan sebuah tindakan untuk menyelesaikannya.
2.
Evaluasi
Kondisi Keuangan
Saat
kondisi keuangan kita terkena dampak hutang, maka kondisinya akan semakin
memburuk. Di tengah keterpurukan yang kita lakukan adalah mengevaluasi keuangan
untuk mengetahui letak kesalahannya.
3.
Memperbaiki
Anggaran Keuangan
Jika
kita terus menerus terjebak dalam tumpukan hutang, bisa jadi ada yang salah
dengan anggaran keuangan kita. Perhitungan yang salah mengakibatkan kurangnya
uang untuk memenuhi kebutuhan, sehingga kita terpaksa berhutang. Untuk terbebas
dari hutang, kita perlu berhenti melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang
dengan cara memperbaiki anggaran keuangan.
4.
Berhemat
dan Mencari Pemasukan Lebih
Menyelesaikan
masalah baru dapat terwujud jika disertai tindakan yang berarti. Salah satu
cara aktif dalam melunasi hutang adalah dengan berhemat. Kita bisa mencicil
hutang lebih cepat jika memiliki uang lebih. Namun bagaimana jika semua cara
penghematan sudah dicoba dan hutang tetap menumpuk? Itulah pertanda kita perlu
mencari solusi lain, yakni memperoleh pemasukan lebih. Caranya bisa dengan
mencari pekerjaan sampingan, bisnis online, menyalurkan hobi atau keahlian,
menjadi freelance, dan sebagainya
yang tanpa memerlukan modal berarti atau banyak.
Referensi;
No comments:
Post a Comment