Wednesday, May 9, 2018

Q & A: Bagaimana Cara mengatasi effect atau dampak buruk dari peminjaman dana?

Hutang merupakan sebuah keputusan yang mempengaruhi seluruh kondisi keuangan. Dengan memutuskan untuk mengajukan pinjaman, maka secara otomatis muncul pengeluaran atau kewajiban baru yakni cicilan hutang.
Sayangnya banyak yang mengajukan pinjaman tanpa pertimbangan yang matang, melainkan karena situasi yang mendesak. Akibatnya debitur tidak mempertimbangkan kemampuan finansialnya yang berujung pada gagal bayar. Gagal bayar dapat mengakibatkan dampak negatif bagi debitur, baik dari segi finansial maupun emosional. Debitur bisa saja menjadi stres, depresi, bahkan putus asa.


Dampak buruk/ negative berhutang adalah:
1.      Hidup tidak tenang
Ketika kita berbisnis dengan hutang, kita akan memikirkan terus-menerus, ada kekhawatiran gagal bayar atau tidak sesuai rencana. Sehingga menyebabkan kehidupan sehari-hari tidak tenang.
2.      Membebani mental
Mungkin yang namanya manusia sebagai makhluk sosial juga pernah berhutang bukan? termasuk diri saya sendiri. Saat mengalami keterpaksaan/ kepepet dalam urusan uang, kita jadi ragu dan sulit untuk berkembang karena adanya hutang itu.
Dengan hutang kita merasa terbebani, sudah lagi senang-senangnya menerima gaji bulanan atau menerima hasil bisnis, kita langsung cemberut karena banyaknya uang Dari hasil gaji/ bisnis yang harus kita bayarkan untuk menutupi segala hutang kita.
Berbagai perubahan mental dan gaya hidup kita akan berubah 180 derajat saat kita sedang dalam kondisi banyak hutang. Hal itu karena yang ada dipikirannya hanya uang dan uang untuk menutupi segala hutang. Jadi mental kita nantinya tidak akan bisa terbebas dan hidup damai serta berkembang menjadi lebih baik lagi kedepannya.
3.      Berutang Tanpa Menghitung Terlebih Dahulu
Sebelum kita memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, ataupun berhutang, maka kita wajib melihat pendapatan kita setiap bulannya. berapa biaya pengeluaran yang harus kita keluarkan tiap bulannya. Setelah itu sisakan uang kita untuk tabungan dan lihat lah berapa jumlah yang tersisa. Jika jumlah tersebut sesuai dengan jumlah cicilan sebuah barang yang akan akita ambil dengan cara berutang, silahkan mengambil barang tersebut. lakukan penghitungan hingga detail, jangan mengira-ngira.
4.      Hutang bertumpuk dan semakin sulit ekonomi
Hutang bertumpuk adalah hutang yang bertujuan untuk menggali lubang dan menutup lubang. Jadi nggak ada habisnya sama sekali. Hutang di kios sebelah kelar, ditagih hutang ini, kita berhutang ke B. Hutang B harus dibayar, kita membayarnya dengan hutang dari Z. Seterusnya tidak ada henti hentinya. Dan jika sampai tidak di bayar, kita sendiri yang tidak akan di percaya lagi kalau akan hutang. Semakin banyak orang yang kita hutangi kita akan semakin kesulitan untuk mengatasi bagaimana cara membayarkannya tepat pada waktunya.
5.      Buruk dalam mengelola ekonomi sendiri
Semakin besar nilai hutang kita kepada orang lain, semakin kita memiliki kemampuan yang lemah dalam mengatur ekonomi sendiri. Hal itu dikarenakan pikiran positif kita yang biasa mengatur akan hal tersebut, sedang di block oleh bad mental yang buruk sehingga kita tidak dapat berpikir positif serta mengambil keputusan yang lebih baik.
6.      Menganggapnya sebagai dana ekstra
Dampak buruk berhutang bagi kita yaitu menjadikan bahwa hutang yang harus kita cicil setiap bulan kepada pihak yang dikurangi + bunga yang ada, itu menjadi dana kita yang harus kita keluarkan. Padahal perlu kita sama sama ketahui, bahwa hutang ini adalah uang yang bukan termasuk dana tambahan dalam suatu perhitungan ekonomi. Hutang ya hutang dan itu harus dilunasi.
Jadi kalau kita menganggap bahwa hutang adalah dana tambahan, maka kita telah salah dan terjebak dalam kekeliruan pemahaman. Karena dana yang kita ambil ini, merupakan milik orang lain, ada hak orang lain disitu, jadi jangan dianggap dana tambahan. Kalo kita  menganggapnya sebagai dana ekstra, ini akhirnya menimbulkan efek buruk pada bisnis.
Cara mengatasi effect atau dampak buruk dari peminjaman dana yaitu:
1.      Utamakan Masalah Hutang
Jika kita memiliki hutang yang sudah sangat banyak, besar kemungkinan kita menjadi putus asa dan berhenti memikirkannya. Namun dengan mengabaikannya, hutang tidak akan selesai. Sehingga kita perlu mengutamakannya dan mencari cara lain untuk menyelesaikannya. Selalu hadapi masalah hutang dengan penuh tanggung jawab, dan jangan pernah mengabaikannya. Dengan bertanggung jawab, kita perlu merencanakan dan melakukan sebuah tindakan untuk menyelesaikannya.
2.      Evaluasi Kondisi Keuangan
Saat kondisi keuangan kita terkena dampak hutang, maka kondisinya akan semakin memburuk. Di tengah keterpurukan yang kita lakukan adalah mengevaluasi keuangan untuk mengetahui letak kesalahannya.
3.      Memperbaiki Anggaran Keuangan
Jika kita terus menerus terjebak dalam tumpukan hutang, bisa jadi ada yang salah dengan anggaran keuangan kita. Perhitungan yang salah mengakibatkan kurangnya uang untuk memenuhi kebutuhan, sehingga kita terpaksa berhutang. Untuk terbebas dari hutang, kita perlu berhenti melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang dengan cara memperbaiki anggaran keuangan.
4.      Berhemat dan Mencari Pemasukan Lebih
Menyelesaikan masalah baru dapat terwujud jika disertai tindakan yang berarti. Salah satu cara aktif dalam melunasi hutang adalah dengan berhemat. Kita bisa mencicil hutang lebih cepat jika memiliki uang lebih. Namun bagaimana jika semua cara penghematan sudah dicoba dan hutang tetap menumpuk? Itulah pertanda kita perlu mencari solusi lain, yakni memperoleh pemasukan lebih. Caranya bisa dengan mencari pekerjaan sampingan, bisnis online, menyalurkan hobi atau keahlian, menjadi freelance, dan sebagainya yang tanpa memerlukan modal berarti atau banyak.

Referensi;


No comments:

Post a Comment

Q&A: Wawancara Kerja

Linknya:  https://www.canva.com/design/DAEPOVQunkE/k4pqjYVS5HiLbzxXPB4XLA/view?utm_content=DAEPOVQunkE&utm_campaign=designshare&utm_...