Saturday, August 19, 2017

Salah kaprah menghadapi Test TOEP(LOLOS SERDOS)


Sebagai DYS atau peserta sertifikasi Dosen pastinya kita tidak mau gagal. Sebelum mendaftar wajib kunjungi Plti.co.id
Tahun 2017 ini masih menggunakan panduan tahun 2016, oleh karena itu sebagai DYS wajib baca panduan-panduanya.


Kegagalan dalam kelulusan sertifikasi ini di tentukan salah satunya dari TOEP, kecuali bagi yang Jabatan fungsional Lektor dan sudah menempuh dan memiliki sertifikat Pekerti/ applied approach(AA) tidak perlu mengikuti TKDA/ TOEP ini. Untuk meminimalisir kegagalan dalam menempuh Test TOEP, Hal utama yang mungkin kita lakukan yaitu beberapa salah kaprah, sebagai berikut:

1. Tidak tau apa itu Test TOEP

Kita sebagai DYS, hanya asal ikut test, atau hanya berpikiran bahwa ini test bahasa inggris, atau mirip test TOEFL , EAP, ITP ....dll

Kita pasti salah besar bahkan gagal mendapatkan nilai maksimal atau sekurang-kurangnya nilai aman untuk lolos serdos. Untuk yang DYS sudah terbiasa hasil TOEFL nilainya 500 lebih dan nilai tersebut di dapat dari listening dan reading. Sudah pasti anda akan aman, nyaman dan tenang. Kenapa bisa?

Karena TOEP itu Test of English Proficiency yaitu tes kemahiran berbahasa Inggris, yang diselenggarakan dengan sistem online. Tes ini mengukur tingkat kemampuan berbahasa Inggris, utamanya kemampuan memahami isi teks lisan dan tertulis, baik yang tersirat maupun yang tersurat.

2. Tidak mempersiapkan bahwa test ini online

Untuk dapat mengikuti tes online ini, peserta harus memiliki keterampilan komunikasi maya, yang terdiri atas: (1) keterampilan dasar mengoperasikan komputer; (2) keterampilan mengakses informasi sesuai dengan prosedur teknis jaringan; dan (3) keterampilan memberikan jawaban terhadap pertanyaan dengan teknik jaringan sesuai dengan perintah. Terkait dengan hal ini, agar mengenali cara kerja tes online ini, para peserta diwajibkan mengikuti paket Tutorial dan mengerjakan Dummy Test (contoh soal) sebelum mengerjakan paket soal.
Kenapa wajib mengikuti tutorial dan dummy test? Karena akan menjadikan anda petunjuk yang jelas dalam mengerjakan keseluruan soal yang disajikan.
3. Tidak mengetahui Bentuk Soal
Paket soal TOEP terdiri atas dua bagian: Listening (50 butir soal) dan Reading (50 butir soal). Bagian tes Listening berlangsung selama 45-50 menit dan Reading selama 60 menit. Jadi keseluruhan waktu tes berkisar 105-110 menit. Tidak ada istirahat atau jeda antara kedua bagian tes tersebut.
Jadi anda wajib mempersiapkan betul agar selama ujian tidak ke kamar mandi atau ijin. selain itu siapkan kartu ujian yang sudah anda print dari web: www.Plti.co.id
Soal-soal Listening hanya disajikan sekali (tidak diulang). Maka ketika peserta telah pindah ke nomor soal berikutnya, kita tidak dapat kembali ke soal sebelumnya. Jadi perbaikan jawaban tidak mungkin dilakukan. Sebaliknya, dalam mengerjakan soal-soal Readingpeserta dapat kembali ke soal-soal sebelumnya dalam waktu yang masih tersedia. Maka, perbaikan jawaban soal yang pernah dikerjakan dapat dilakukan jika dikehendaki.
4. Tidak mengetahui skor/ penilaian test TOEP
Skor masing-masing peserta akan muncul di layar monitor. Skor yang muncul sama dengan jumlah jawaban yang benar; jadi, tidak ada penalti (pengurangan) untuk jawaban yang salah. sebaiknya menjawab 100 soal tersebut, agar mendapatkan nilai maksimal. nilai 0-100.
Persiapan selain empat hal di atas untuk berhasil mendaptkan skor TOEP yang bagus, baca https://rusnandarirc.blogspot.co.id/2017/08/tembussertifikasi-dosenserdos.html  yaitu perlu mempersiapkan selanjutnya yaitu TKDA dan deskripsi diri.  Semangat Menuju Dosen Profesional.
Referensi
https://www.plti.co.id/produk-jasa/toep-teflin

#suksesTOEP
#DosenProfesional
#SertifikasiDosen
#SERDOS2017
@retno_rusnandari

Persiapan Tembus Sertifikasi Dosen"SERDOS"

Tulisan ini hanya sebuah sharing semata, sehingga saya pun menuliskannya dengan Persiapan...iya sebuah persiapan. Menurut saya segala sesuatu kalau di persiapkan dengan matang pasti berbuah manis.Persiapan apa yang harus Kita lakukan untuk menghadapai Sertifikasi Dosen tersebut lolos/ lulus/ tembuuuuss. Berikut kriteria awal agar kita tembus Sertifikasi Dosen:๐Ÿ‘‰
  1. Kualifikasi Akademik minimal S2 yang terakreditasi
  2. Dosen tetap PTN/ PTS atau yayasan / DPK
  3. Telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 2 tahun sebagai dosen tetap
  4. Memiliki Jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten ahli

nah sampai di 4 kriteria  tersebut  tidak ada yang kurang, maka kita bisa lanjut ke persiapan berikutnya agar menjadi DYS= Dosen yang disertifikasi(PESERTA).
 Kita sebagai dosen sudah harus ada di Data D-1( ini bukan diploma lho guys tapi Data Dosen/ D), untuk sampai di data D-1 ini bakal calon DYS di proses Perguruan Tinggi Home base. Degan cara lengkapi data dosen. Melengkapainya di Operator Perguruan Tinggi masing-masing. Untuk berkas apa saja yang dibutuhkan:


  1. Scan Ijazah dan transkrip S1/S2/S3
  2. Scan PAK terakhir(Penetapan angka Kredit)
  3. Scan Jabatan Fungsional Terakhir
  4. Identitas Diri
  5. SK yayasan/ SK PNS
Semua berkas sudah di upload oleh operator PT, Maka tinggal tunggu data D-2, Hasil dari data D-2 di proses oleh ristekdikti. akan muncul data D-3. Setelah data D-3 dirilis oleh laman serdos dan kopertis masing-masing, maka PTS/PTS melakukan verifikasi untuk di usulkan atau tidak, dengan surat pengantar dari Pimpinan PT, untuk PTS dikirimkan ke Kopertis untuk di verifikasi untuk mendapatkan akun. nah pada tahap D-3 ini ada 2 hal yang harus dipersiapkan lebih yaitu: TKDA  dan TOEP baca dihttps://rusnandarirc.blogspot.co.id/2017/08/test-toeplolos.html, Kunjungi laman plti.co.id yang rajin kalau sudah masuk D-3 untuk mengantisipasi ketertinggalan test dan masih bisa milih lokasi ujian atau penyelenggara ujiannya tersebut mana saja.

Data D4 Akan di umumkan melalui website serdos dan kopertis wilayah masing-masing. Data D-4 di tanggan  anda. itu artinya anda akan mendapatkan akun sebagai DYS/ Peserta SERDOS, mempersiapkan ikut sosialisasi SERDOS dan akan mengisi  Portofolio.

Akun serdos akan anda peroleh dari panitia sertifikasi dosen di Perguruan tinggi masing-masing. Jadi kalau anda sudah sampai tahap D-4 ini, koordinasi  dengan panitia itu penting banget. Karena akan ada 10 akun untuk setiap DYS. Akun tersebut untuk peserta 1 akun, atasan peserta 1 akun, Sejawat 3 akun dan untuk mahasiswa 5 akun. Seberapa penting 9 akun itu untuk kelulusan anda??? kita bahas di lain waktu ya.....


 Untuk Persiapan TEST TKDA &TOEP kita bahas selanjutnya......termasuk pengisian Portofolio Yang gampang-gampang susah atau sedikit gampang tapi kok susah juga...tenang selama kita sebagai dosen yang melaksanakan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI  maka...semuanya akan dimudahkan...aamiin.


๐Ÿ‘Sukses menjadi Dosen Profesional๐ŸŽ“









Sunday, August 13, 2017

24 Hours menentukan???

Kita memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam setiap harinya. Tapi waktu atau massa itu ternyta kita gunakan berbeda-beda dan dengan pencapaian hidup yang berbeda-beda. sudah sangat jelas dalam surat Al-ashr (masa/ waktu). Dalam ayat tersebut menjelaskan Semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik. Menjadi orang yang merugi kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Ayat tersebut ketika kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari akan sangat jelas tergambarkan bahwa siapa yang sanggup memanfatkan waktunya.

  Waktu yang berlalu  
Pernah merasakan ketika di kantor atau di rumah tiba-tiba waktu sudah sore, padahal pekerjaan masih belum kelar?
Pernah merasakan kenapa hari ini tidak melakukan hal-hal yang penting bahkan merasa sia-sia yang dilakukan seharian? ayooo tunjuk jari... atau
Pernah merasakan semua jadwal yang direncanakan gagal total dan tidak sesuai planning kamu?
Waktu berputar lebih cepat? sering banget kan??? itu semua pernah aku alami, terkadang ada nyeselnya terkadang malah melakukan pembelaan diri"besok dirampungke/ diselesaikan" .
Padahal kalau mau jujur besok itu harusnya sudah kerjaan yang lainnya lagi. coba sekarang kita mulai kita konversikan" waktu" itu pada hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun dan ternyata begitu di akumulasi ujung-ujungnya sekarang bilang apa" andaikan aku dulu mengerjakan dengan cepat dan tidak membiarkannya begitu saja, pasti pencapaianku tidak seperti sekarang ini.   benarkah kita merugi???
 
Waktu yang kita tunda/ Menunda-nunda
Pernah mempunyai rencana kalau setiap hari harus melakukan aktivitas : membaca/ menyanyi/ menari/ hafalan/ menulis/ ngevlog/ memasak/ meresensi/ dll tapi tiba-tiba atau seringnya justru kamu berdalih ahhhh besok saja lagi...sekarang lagi sibuk ini itu?
 Pernah mempunyai keinginan nabung setiap hari sekian rupiah, tapi ternyata sampai sekarang tabungan itu juga ga tambah-tambah malah mungkin berkurang?
 Pernah merencanakan umur sekian harus lulus, umur sekian harus nikah, umur sekian harus punya anak lagi? umur sekian jabatan pada posisi tertentu, umur sekian harus resign, umur sekian harus sudah siap pensiun? Waah ternyata tanpa akau sadari hal-hal tersebut semuanya pernah aku alami(yang pensiun blm sih!!...hehe..hehe...). ๐Ÿ˜Š
Ternyata itu juga sebab akibat dari kita menunda-nunda. contoh nih lulus kuliah kelebihan beberapa bulan dari yang sudah kamu targetkan. kalo bulannya 12 bulan itu sudah satu tahun lho sobb? atau punya temen yang pinter atau sebenarnya ga lola lola amat tapi lulusnya ga lulus-lulus. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi, tetapi pada dasarnya karena kita pernah menundanya dan akhirnya terlena...terlena...melenakan dan terkadang keasyikan karena sudah di zona aman kamu...ahhh gpp ko. Santai kayak di pantai aja lagi...Rejeki mah Allah yang ngatur. eeeits tunggu dulu. Allah itu juga tidak akan mengubahnya kalau diri kita sendiri tidak berusaha mau merubahnya.

  Waktu yang diupayakan atau usahakan 
Ini hal-hal "sekarang apa yang akan anda upayakan? ketika sudah tau apa yang waktu sudah berlalu begitu saja dari diri kita ataupun apa saja yang telah kita tunda selama ini. Kuncinya adalah kita sama-sama punya 24 jam dalam sehari, kita butuh motivasi, itu teman bisa masa saya tidak bisa. itu teman diberi kekurangan sanggup melakukannya masak kita yang jauh lebih diberi kesempurnaan dari penciptaanNYA tak sanggup mewujudkannya. dll banyaklah motivasi. Usaha/ upaya/ Effort, ini penting banget di sadari. Kita sama-sama punya 24 jam dalam sehari, Padahal dikantor jam kerja nya sama, bahkan masa kerjanya sama atau bahkan lebih lama, sama-sama "workmom" tapi kok pencapaian berbeda. Karena mereka melakukan upaya yang lebih dan berbeda.... ayooo betul ga? di saat kita terlelap, mereka sudah bangun untuk membangun strategi hidupnya( dia mengetik, dia menulis, dia membaca, dia latihan, dia ingat sang Maha Penciptanya di 2/3 malam nya). Pantas kan berbeda, kita ga bisa iri ada kawan yang nulis buku/ laporan dll itu seperti dan secepat air mengalir, tapi untuk ukuran saya ya......ya harus berjuang lebih buat nulisuntuk menjadi 1 kalimat apalagi satu paragraf. Kalau ga percaya tanya saja para profesor-profesor muda dibawah 40 tahun dalam pencapaiannya itu kalau akademisi, kalau publik figure seperti artis deh misal Agnes Mo, berapa jam latihan, konsep panggung, strategi go international, menjaga performanya tetap maxxx, dll atau juga artis peran deh...Reza rahardian bagaimana dia menjiwai dari peran 1 ke peran yang lainnya, menjaga konsentrasi saat syuting dan menjaga mood tentunya atau inces syahrini agar tetap eksis di dunia jagad hiburan. inces selalu siap dengan konsep-konsep dan mem"branding" dirinya agar selalu "cetar membahana" dan jadi "sesuatu" dan itu ga gampang lho. Jadi kalau waktu yang anda pakai untuk "upaya" sedikit atau sebentar ya hasilnya tidak maksimal atau biasa saja. Karena usaha yang biasa hasilnya juga akan biasa-biasa saja.
 
Akhirnya, 24 jam itu asal muasal yang akan menjadikan kita itu merugi atau tidak?
 #Apakah waktu yang ada/ kita miliki kita gunakan menjadi orang Beriman?
 #Apakah Waktu kita gunakan untuk amal sholeh/ beruat baikkah?
#Apakah Waktu kita gunakan untuk menyegerakan perintahNya?
#Apakah kita sabar apabila apa-apa yang kita upayakan belum terjawab/ terkabulkan?

 Sebuah catatan #Self Reminder ๐Ÿ’—๐Ÿ™
 Solo 12 Agustus 2017 @retno_rusnandari

Q&A: Wawancara Kerja

Linknya:  https://www.canva.com/design/DAEPOVQunkE/k4pqjYVS5HiLbzxXPB4XLA/view?utm_content=DAEPOVQunkE&utm_campaign=designshare&utm_...