Sunday, April 8, 2018

Benarkah keputusan yang sudah kita ambil? Part I



Majulah tanpa menyingkirkan,
Naiklah Tinggi tanpa menjatuhkan,
Bijaksanalah  tanpa harus  di mengerti orang lain.
 jadilah baik tanpa mejelekan orang lain
dan Benar Tanpa menyalahkan.
 Pasti pernah dengar atau membaca pepatah kalimat diatas…..pertanyaannya bisakah kita pakai untuk memberikan solusi  benarkah keputusan yang sudah kita ambil?


 Pasti pernah dengar atau membaca pepatah kalimat diatas…..pertanyaannya bisakah kita pakai untuk memberikan solusi  benarkah keputusan yang sudah kita ambil? Kalau kita sudah menyakini bahwa keputusan itu benar maka kita tidak perlu menyalahkan siapapun? Contoh: Ketika kita mengajukan resign dari pekerjaan dan memutuskan untuk hal yang lainnya atau pindah pekerjaan. Dikemudian hari kita menyesal karena tidak sesuai dengan harapan baik anda ,yang terjadi sebaliknya. Lalu baru mengatakan keputusan kita yang salah. Begitu juga sebaliknya ketika keluar dari resign tadi kehidupan kita sesuai yang diharapkan lalu kita menyakini  oooh memang benar keputusan kita  akan  resign  tersebut. Pasti kita sering begitukan? Dan kita anggap wajar…..
Benarkah wajar seperti itu? Seperti sesimple yang kita pikirkan? …..ternyata kenyataanya tidak seperti itu. Kenapa?

1.     Banyaknya faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:
a.      Keadaan intern organisasi/ keluarga/ individu(dana yang tersedia, keadaan SDM, Kemampuan karyawan/ keluarga/ struktur organisasi, kelengkapan dari peralatan organisasi.
b.     Keadaan ekstern Organisasi/ keluarga/ individu (keadaan keonomi, social, politik, hukum, budaya dll)
c.      Tersedianya informasi yang diperlukan, dimana sifat informasi sebagai berikut:
Ø Akurat, informasi harus mencerminkan atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
Ø Up to date, informasi hendaknya mutakhir dan tepat waktu
Ø Komprehensif, informasi harus dapat mewakili
Ø Relevan, informasi harus ada  hubungannya dengan masalah yang akan diselesaikan
Ø Memiliki kesalahan baku yang kecil, artinya informasi itu memiliki tingkat kesalahan  yang kecil.
d.     Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan
2.     Proses pengambilan keputusan
Tahap 1: Pemahaman dan perumusan masalah melalui identifikasi dan diagnosis masalah
Tahap 2: Pengumpulan dan analisis data yang relevan
Tahap 3: Pengembangan alternatif-alternatif. Menurut Heber Simon dalam konsep satisfaying, pembat keputusan memilih suatu alternative yang cukup baik, walaupun bukan sempurna atau ideal.
Tahap 4: Evaluasi alternatif-alternatif melalui penilaian berbagai alternatif penyelesaian.
Tahap 5: Pemilihan alternative terbaik
Tahap 6: Implementasi keputusan
Tahap 7: Evaluasi hasil-hasil keputusan.

3.     Teknik pengambilan Keputusan

Teknik pengambilan keputusan ini berdasarkan type keputusan yaitu:
di program:
Keputusan-keputusan  rutin dan berulang-ulang,
organisasi mengembangkan proses-proses khusus untuk penangananya
Tidak di Program:
Keputusan sekali pakai, kebijakan
Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum

 Dasar-dasar pengambilan keputusan:
1.    Intuisi: keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif  yaitu mudah terkena subyektif sugesti, pengaruh luar dan faktor kejiwaan  lain.
2.  Pengalaman, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah.
3.        Fakta,  keputusan yang berdasarkan fakta, data atau informasi yang cukup itu merupakan keputusan yang baik dan logis. Namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
4.     Wewenang, Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
5.   Rasional, Masalah yang dihadapi berkaitan dengan daya guna dan pemecahan secara rasional.

Prinsip Pengambilan Keputusan dalam islam:
1.   Adil, pengambilan keputusan tidak berat sebelah, dengan keadilan keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain.
2.     Amanah, terpercaya. Melalui amanah maka dalam pengambilan keputusan akan memiliki dampak psikologis bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan yang harus dilaksanakan dan akan dipertanggung jawabkan dikemudian hari. Sifat amanah sangat diperlukan karena menyangkut  hajat hidup manusia sehari-hari, baik dalam urusan pribadi, maupun urusan bersama.
3.  Istiqomah, berpendirian teguh atas jalan yang lurus, berpegang pada akidah islam dan melaksanakan syariat dengan teguh. Tidak berubah dan berpaling meskipun dalam kondisi apapun.
4.     Kejujuran, bersifat jujur dalam setiap perbuatan, termasuk dalam pengambilan keputusan.


Referensi:
Setiadi. 2008. Business Economics and Manajerial Decision Making. Kencana Prenada Media Group. Jakarta

1 comment:

  1. EURO 2020 Segera Tiba...
    Segera Dapatkan Agen Terbaik dan Terpercaya Demi Kenyamanan Dalam Bermain.
    Winning 303 Hadir Dengan Agen Sportsbook Terbaik dan Terpercaya Saat ini..Dengan Sistem Teknologi Modern Untuk Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Dalam Bermain.

    Dapatkan Segera Bonus Spesial Untuk Anda Yang Bergabung.
    Bonus Welcome 20%
    Bonus Deposit Harian 10%
    Bonus Cashback 5-10%
    Bonus Referral Seumur Hidup

    Dapatkan Minimal Bet Parlay 5ribu Rupiah Saja....

    Proses Transaksi Cepat , Mudah dan Aman...
    Dapatkan Kemudahan Deposit Dengan Deposit via PULSA dan OVO

    Klik >>>>>>> DAFTAR

    Ayo Gabung Segera Dengan Kami...
    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    ReplyDelete

Q&A: Wawancara Kerja

Linknya:  https://www.canva.com/design/DAEPOVQunkE/k4pqjYVS5HiLbzxXPB4XLA/view?utm_content=DAEPOVQunkE&utm_campaign=designshare&utm_...